Asal Usul Rokok

8.6.11
Rokok adalah gulungan kecil potongan daun tembakau yang dibungkus dalam silinder kertas tipis. Rokok dinyalakan di satu ujung dan dibiarkan membara; asapnya dihirup dari ujung yang lain. Kebanyakan rokok yang diproduksi secara modern menggunakan filter dan termasuk tembakau yang diproses ulang dan bahan tambahan lainnya.

Istilah rokok yang umum digunakan mengacu pada rokok tembakau, tapi bisa juga untuk perangkat sejenis yang mengandung herbal lain, seperti cengkeh atau ganja. Rokok dibedakan dari cerutu karena ukurannya yang lebih kecil, penggunaan daun yang sudah diproses, dan kertas pembungkus, yang biasanya berwarna putih, meski warna lain kadang-kadang tersedia. Cerutu biasanya terdiri sepenuhnya dari seluruh daun tembakau.

Tingkat merokok sangat bervariasi, dan telah berubah jauh sepanjang sejarah, karena rokok pertama kali digunakan secara luas pada pertengahan abad ke-19. Walaupun tingkat merokok dari waktu ke waktu kian menurun di negara, maju, di negara berkembang kian meningkat. Nikotin, bahan kimia psikoaktif utama dalam rokok tembakau diyakini secara psikologis bersifat adiktif, meskipun tidak menimbulkan ketergantungan fisiologis (misalnya penghentian tidak menimbulkan gejala somatik sebagaimana obat-obatan seperti alkohol atau jenis opioid). Konsumsi rokok pada wanita hamil juga telah dibuktikan dapat menyebabkan cacat lahir, termasuk cacat mental dan fisik. Bahkan perokok pasif terbukti lebih beresiko daripada yang aktif. Hal itulah yang menyebabkan pelarangan merokok di tempat kerja dan tempat umum. Penelitian baru menunjukkan bahwa perokok pasif ketiga, yaitu orang yang menerima asap rokok dari perokok pasif kedua, meningkatkan kemungkinan penyakit paru-paru. Rokok juga merupakan sumber kebakaran rumah.

Sejarah Rokok

Bentuk paling awal rokok sebagian besar dibedakan dari pendahulunya yaitu cerutu. Rokok telah ditemukan di Amerika Tengah sekitar abad ke-9 dalam bentuk alang-alang dan tabung rokok. Suku Maya dan Aztec menghisap asap tembakau dan berbagai zat psikoaktif lainnya dalam ritual keagamaan dan sering menggambarkan pemimpin ritual dan dewa merokok dalam ukiran di kuil-kuil dan tembikar. Rokok dan cerutu merupakan metode merokok paling umum di Karibia, Meksiko, Amerika Tengah dan Selatan hingga belakangan ini.

Rokok Amerika Selatan dan Tengah menggunakan berbagai pembungkus tanaman; ketika dibawa kembali ke Spanyol, pembungkus jagung diperkenalkan, dan pada abad ke-17 kertas halus. Produk yang dihasilkan disebut papelate dan didokumentasikan dalam lukisan Goya yaitu La Merienda en el Manzanares, dan El juego de la pelota a pala pada abad ke-18.

Pada tahun 1830, rokok telah menyebrang ke Perancis, di mana ia menerima nama cigarette; dan pada tahun 1845, monopoli tembakau negara tersebut mulai memproduksinya.

Di negara-negara yang bahasa utamanya Inggris, penggunaan tembakau dalam bentuk rokok menjadi semakin populer selama dan setelah Perang Krimea, ketika tentara Inggris mulai meniru kawan dan musuh mereka yang merokok tembakau dalam gulungan koran bekas karena kekurangan daun cerutu. Hal ini dibantu oleh pengembangan tembakau yang cocok untuk rokok, dan dengan perkembangan industri ekspor rokok Mesir.

Rokok mungkin awalnya digunakan dengan cara yang mirip dengan pipa dan cerutu dan tidak dihirup. Buktinya ialah kampanye iklan Lucky Strike awal tahun 30an yang menanyakan konsumen "Aapakah Anda Menarik Napas?". Ketika rokok tembakau menjadi lebih ringan, menghirup mungkin menjadi lebih menyenangkan.

Meluasnya merokok di dunia Barat, sebagian besar merupakan fenomena abad ke-20.

Para dokter Jerman merupakan yang pertama mengidentifikasi hubungan antara merokok dan kanker paru-paru yang kemudian menimbulkan gerakan anti tembakau pertama di Nazi Jerman. Selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, rokok dijatahkan kepada tentara. Selama Perang Vietnam, rokok diikutsertakan dengan makanan. Barulah pada tahun 1975 pemerintah berhenti menempatkan rokok dalam ransum militer. Selama paruh kedua abad ke-20, dampak terhadap kesehatan yang merugikan dari rokok mulai dikenal secara luas dan tulisan peringatan kesehatan menjadi hal biasa pada bungkusan rokok. Peringatan menjadi lazim tapi tidak populer, terutama karena pengaruh politik yang dimiliki oleh petani tembakau. Amerika Serikat belum menerapkan label peringatan rokok grafis, yang dianggap sebagai metode yang lebih efektif untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang bahaya merokok. Kanada, Thailand, Malaysia, India, Ausralia, Brazil, Selandia Baru, Inggris, Rumania dan Singapura memiliki keduanya yaitu peringatan tekstual dan grafik yang menampilkan gambar visual kerusakan tubuh manusia karena rokok.

Rokok telah banyak berkembang sejak awal mulanya, misalnya, pita tipis yang melintang terhadap poros merokok sehingga membentuk lingkaran sepanjang rokok, merupakan bagian alternatif kertas tipis dan tebal untuk memfasilitasi pembakaran efektif ketika sedang dihisap, dan menghambat pembakaran ketika tidak dihisap. Filter sintetis mengeluarkan beberapa tar sebelum sampai pada perokok.

Pembuatan Rokok

Rokok yang diproduksi komersial terdiri dari campuran tembakau, kertas, lem PVA untuk melekatkan lapisan luar, dan sering juga dipakai filter selulosa asetat. Meskipun perakitan rokok sangat mudah, banyak perhatian dicurahkan pada tiap bagian-bagiannya, khususnya campuran tembakau, yang dapat berisi lebih dari 600 bahan, banyak di antaranya merupakan pengharum untuk tembakau. Bahan utama yang membuat rokok lebih adiktif ialah pemasukan tembakau yang diproses ulang, yang memiliki aditif untuk membuat nikotin lebih mudah menguap ketika rokok dibakar.

Kertas Rokok

Kertas untuk menahan campuran tembakau dapat bervariasi sifat menyerapnya untuk memungkinkan ventilasi bara pembakaran atau berisi materi yang mengontrol laju pembakaran rokok dan stabilitas abu yang dihasilkan. Kertas-kertas yang digunakan untuk rokok membentuk corong dan filter digunakan untuk menghindarkan bagian yang melekat dengan mulut dari air liur dan menstabilkan pengiriman asap dengan lubang udara kecil yang dibuat dengan laser.

Menurut Simon Chapman, seorang profesor kesehatan masyarakat di University of Sydney, bara rokok bertanggung jawab atas kebakaran dan menguranginya bisa menurunkan kebakaran yang dipicu rokok. Sejak tahun 1980, produsen rokok terkemuka seperti Philip Morris dan RJ Reynolds mengembangkan rokok yang aman api tapi tidak memasarkannya.

Tingkat pembakaran kertas rokok diatur melalui penerapan berbagai bentuk selulosa kristal mikro ke kertas. Kertas rokok secara khusus telah direkayasa dengan pita menyerap berbeda untuk menghasilkan rokok aman api. Rokok ini memiliki kekurangan kecepatan pembakaran spontan yang lebih kurang yang memungkinkan rokok untuk padam sendiri. Kertas aman api ini diproduksi dengan secara mekanis mengubah penyetelan bubur kertas.

Campuran Tembakau


Proses pencampuran memberikan produk akhir cita rasa konsisten dari tembakau yang ditanam di berbagai belahan dunia yang dapat berubah rasanya dari tahun ke tahun karena kondisi lingkungan berbeda.

Zat Aditif Rokok

Bahan kimia yang ditambahkan oleh para pembuat rokok untuk tujuan cita rasa. Ada sekitar 599 bahan aditif yang disetujui oleh badan kesehatan. Tak satupun aditif tersebut harus ditulis pada bungkus rokok sebagai bahan yang terkandung di dalamnya. Beberapa bahan yang dikategorikan sebagai legal juga digunakan sebagai aditif pada makanan, tapi tidak semuanya diuji efeknya dalam asap selama pembakaran.

Informasi/Berita tentang Asal Usul Rokok ini dipublikasikan pada hari Rabu, 08 Juni 2011

-
 
beritasi.blogspot.com - sitemap