Format Raw Dalam Fotografi

22.6.11
Kelebihan Format RAW Dalam Fotografi

1. Kualitas Gambar Lebih Baik Setelah Pengeditan - Kamera digital normalnya menghasilkan gambar dalam format JPEG setelah mengkompresi gambar tersebut dalam prosesor. Ketika anda mengedit gambar JPEG tersebut pada komputer anda dan menyimpannya kembali, akan timbul artifak-artifak pada gambar itu. Hal ini akan menurunkan kualitas keseluruhan dan akan nampak jelas ketika melihat gambar itu pada resolusi tinggi. Ketika anda menyetel kamera untuk menghasilkan gambar dalam format RAW, maka anda akan menghapus kompresi artifak dan kualitas lebih tinggi gambar akan jelas terlihat.

2. Kontrol Lebih Baik Terhadap Pemrosesan Gambar - Kamera digital normalnya disetel untuk membuat beberapa keputusan sebelum menghasilkan gambar JPEG. Tergantung pada kondisi pencahayaan, prosesor akan menerapkan berbagai tingkat white balance, exposure compensation, penajaman, dan kompresi. Jika anda menyetel kamera pada format RAW dan Picture Style ke netral, maka anda akan menunda pengaturan tersebut. Anda kemudian akan memiliki fleksibilitas untuk mengoptimasi tiap gambar secara sendiri-sendiri.

3. Kemungkinan Untuk Memproses Ulang Gambar - Dengan menyimpan gambar anda dalam format RAW anda selalu dapat membuat pengaturan terhadapa gambar aslinya. Jika anda menyimpan gambar anda dalam format JPEG, maka tidak mungkin untuk mengembalikan proses yang telah dilakukan kamera.

Kekurangan Format RAW Dalam Fotografi

1. File RAW jauh lebih besar ketimbang file JPEG, jadi hanya sedikit foto saja yang akan disimpan dalam memory card dan file RAW membutuhkan waktu lebih lama untuk disimpan ke kartu memori. Akan tetapi saat ini harga memori sudah turun. Anda dapat membeli sebuah memori berkapasitas 32 GB dengan harga yang terjangkau yang bisa untuk menyimpan lebih dari seribu gambar RAW yang belum dikompresi.

2. Banyak kamera digital tidak akan mencapai rasio kecepatan pengambilan gambar RAW secepat JPEG. Namun prosesor kamera DSLR Canon EOS 50D 15.1MP mampu menangkap 6,3 frame per detik dalam format RAW dengan 16 gambar dalam satu kali pengambilan.

3. File RAW tidak dapat diberikan ke orang lain secepatnya karena perlu perangkat lunak khusus untuk membukanya, oleh karena itu perlu untuk dikonversi ke JPEG sebelumnya. Namun dengan kamera DSLR Canon EOS 50D 15.1MP anda dapat menyetel kualitasnya ke "RAW+L". Hal itu berarti bahwa setiap gambar akan disimpan dalam kartu memori baik dalam format RAW maupun JPEG. Hal ini sangat berguna untuk pra-skrining gambar, yang mana yang memerlukan proses lanjutan.

Bagaimana Cara Mengintegrasikan Format RAW Ke Dalam Proses Fotografi


(Prosesnya diadaptasi untuk DSLR Canon EOS 50D)

1. Penyetelan Kualitas "RAW+L" harus dicek pada kamera DSLR Canon EOS 50D. Pada waktu yang sama Picture Style harus disetel ke "netral". Dengan begitu semua gambar RAW akan memiliki gambar JPEG untuk tujuan skrining awal. Penyetelan "neutral" juga akan memastikan bahwa gambar RAW tidak akan melalui proses "dalam kamera". Pindahkan gambar yang telah diskrining ke komputer anda untuk diproses.

2. Perangkat Lunak Digital Photo Professional (DPP) dari Canon dapat digunakan untuk memproses gambar RAW ke dalam gambar TIFF. Buka gambar TIFF dengan Photoshop dan crop dimensi yang dibutuhkan, atur level, optimalkan kontras, kurangi noise dengan filter, menajamkan gambar dengan filter seperti "Unsharp Mask", ganti mode gambar ke "8 bit per channel", dan simpan sebagai JPEG dengan kualitas maksimum 12 dengan kompresi minimum.

3. Simpan Gambar Asli RAW (mungkin anda akan membutuhkannya lagi) dan juga gambar JPEG yang telah dioptimalkan. Gambar JPEG dari DSLR dapat dihapus karena belum dioptimalkan.

Dengan mengambil foto dalam format RAW dan pemrosesan lanjut dengan DPP dan Photoshop, anda dapat mengoptimalkan gambar pada tingkat profesional yang paling tinggi.

Informasi/Berita tentang Format Raw Dalam Fotografi ini dipublikasikan pada hari Rabu, 22 Juni 2011

-
 
beritasi.blogspot.com - sitemap