Insiden di Nintendo sangat kecil dibandingkan dengan serangan hacker pada saingan Jaringan PlayStation Sony dan layanan online lainnya sejak bulan April yang telah menyebabkan penerobosan data pribadi pada lebih dari 100 juta akun pengguna. Penerobosan Nintendo tidak melibatkan informasi sensitif dan tidak menyebabkan kerusakan apapun pada pengoperasiannya atau ketidaknyamanan bagi pelanggannya, kata perusahaan itu.
Namun, insiden di raksasa online game global lainnya menimbulkan pertanyaan atau apakah setiap layanan online dapat sepenuhnya dilindungi dari potensi upaya pembobolan.
Kelompok hacker yang bernama Lulzsec, yang sebelumnya mengklaim bahwa mereka telah membobol beberapa situs Sony dan mencuri data pelanggan, memposkan di Internet beberapa data yang diklaimnya sebagai "file konfigurasi server", atau data untuk pemrograman, dari server Nintendo.
Juru bicara Nintendo Ken Toyoda mengakui bahwa telah terjadi akses tidak sah ke server AS perusahaan tersebut, namun menekankan bahwa informasi yang diakses tidak termasuk informasi apapun mengenai perusahaan, atau data pribadi pelanggannya.
"Kami selalu berupaya untuk memastikan sistem kami aman," katanya.
Setelah Lulzsec memposkan data tersebut online, kelompok itu dalam akun Twitternya mengatakan bahwa mereka tidak menargetkan Nintendo. "Kami sangat berharap Nintendo menutup celah itu," kata mereka.
Tweet |
Informasi/Berita tentang Hacker Serang Nintendo ini dipublikasikan pada hari Minggu, 05 Juni 2011