Banyak spesies bakteri yang rentan terhadap lisis oleh enzim lisozim, ditemukan pada air liur hewan, putih telur, dan sekresi lainnya. Enzim litik fag (lisin) yang diproduksi selama infeksi bakteriofag merupakan penyebab kemampuan virus ini untuk melisiskan sel bakteri. Penisilin dan antibiotik terkait β-laktam menyebabkan kematian bakteri melalui lisis akibat enzim yang terjadi setelah obat tersebut menyebabkan bakteri membentuk dinding sel yang rusak. Jika dinding sel sama sekali hilang, bakteri disebut sebagai protoplas jika penisilin digunakan pada bakteri gram positif, dan speroplas bila digunakan pada bakteri gram negatif.
Sitolisis
Sitolisis adalah lisis sel dalam lingkungan hipotonik (cairan sekitarnya memiliki konsentrasi garam lebih rendah dari dalam sel). Sitolisis disebabkan oleh osmosis berlebihan, atau gerakan air, menuju bagian dalam sel (hiperhidrasi). Membran sel tak dapat menahan tekanan osmotik air di dalam, sehingga meledak. Osmosis terjadi dari daerah potensial air tinggi ke daerah potensial air rendah melewati membran semipermeable, sehingga sel-sel yang meledak ini berada di lingkungan hipotonik.
Sitolisis dapat dicegah dengan beberapa mekanisme berbeda, termasuk vakuola kontraktil yang ada pada beberapa paramecia yang dengan cepat memompa air keluar dari sel.
Sitolisis tidak terjadi dalam kondisi normal pada sel tumbuhan karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kuat yang berisi tekanan osmotik, atau tekanan turgor, yang jika tidak akan menyebabkan sitolisis.
Plasmolisis
Plasmolisis adalah kontraksi sel dalam tumbuhan karena hilangnya air melalui osmosis. Dalam lingkungan hipertonik, membran sel terkelupas dari dinding sel dan vakuola runtuh. Sel ini akhirnya akan layu dan mati kecuali aliran air yang disebabkan oleh osmosis dapat menghentikan kontraksi membran sel.
Respon Kekebalan
Hemoglobin eritrosit mengeluarkan radikal bebas untuk merespon patogen ketika dilisiskan olehnya. Hal ini dapat merusak patogen.
Penerapan Lisis
Lisis sel (pembelahan sel) digunakan untuk memecahkan sel terbuka ketika diinginkan untuk menghindari gaya geser yang akan mengubah sifat atau mendegradasi makromolekul sensitif, seperti protein dan DNA.
Tweet |
Informasi/Berita tentang Lisis ini dipublikasikan pada hari Kamis, 16 Juni 2011