Campuran atau komposisi makanan anak sebaiknya mengandung protein, karbohidrat, dan lemak seimbang, dan juga mengikutsertakan berbagai vitamin, seperti vitamin A, BI, B2, B3, B6, B9, B12, D, dan E.
Joan Sumpio, RND, FPAN, ahli gizi dari Kraft Foods Phillippines, mengatakan bahwa para orangtua sebaiknya bertindak cerdas dalam menyiapkan makanan si kecil. Jangan sampai makanan yang dikonsumsi hanya 'menang' dalam hal jumlah atau kuantitas tapi kurang dalam nutrisi.
"Seringkali orangtua menyiapkan makanan yang komposisinya lebih banyak kalori dan minim nutrisi. Sebab kenyang saja tak cukup untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak," tutur Joan.
Sebagai contoh, sering terjadi menu makan anak berupa mie atau pasta, nasi, kentang, dan sayuran. Mie, nasi, dan kentang merupakan sumber kalori. Sedangkan nutrisi hanya diperoleh dari sayuran.
"Pilih saja salah satu menu sebagai sumber kalori. Sisanya bisa diganti telur, ikan, ayam, kacang-kacangan, atau malah daging sebagai sumber nutrisi," kata Joan.
Ahli gizi tersebut juga menambahkan bahwa para orangtua tak perlu cemas kalau anaknya mengonsumsi makanan berlemak. Sebab lemak memang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.
"Otak dan sel saraf butuh lemak sebagai sumber tenaga. Sel-sel tubuh juga perlu lemak untuk berkembang," tutur Joan.
Tweet |
Informasi/Berita tentang Makanan Anak Kecil ini dipublikasikan pada hari Minggu, 12 Juni 2011