Para ilmuwan di Helmholtz Zentrum Munchen menganalisa data populasi dari tahun 1975 hingga tahun 2007 di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat. Dari data itu, mereka menemukan adanya peningkatan kelahiran bayi laki-laki dibandingkan dengan kelahiran bayi perempuan di semua negara asal sampel.
Kejadian tak lazim ini juga terjadi di banyak negara Eropa Timur selama beberapa tahun setelah terjadinya ledakan besar di reaktor nuklir Chernobyl, Ukraina pada tahun 1986. Akan tetapi menurut para ilmuwan fenomena ini sudah dirasakan sejak awal tahun 1960-an di mana banyak negara berlomba-lomba untuk melakukan percobaan bom atom.
"Negara-negara yang berada dekat dengan Chernobyl mengalami reaksi lebih kuat," ujar salah satu peneliti, Hagen Scherb dari German Research Center for Environmental Health.
Hal ini bisa dibuktikan dari tingkat kelahiran bayi laki-laki yang lebih tinggi dibandingkan bayi perempuan di Belarusia, negara tetangga Ukraina. Namun tidak demikian halnya di Perancis yang berada jauh dari Ukraina.
Menurut Dr. Scherb, penelitian menunjukkan bahwa radiasi nuklir mengakibatkan kerusakan pada kromosom X dalam sperma. Seperti diketahui, kombinasi kromosom XY akan menghasilkan bayi laki-laki, sementara kombinasi XX menghasilkan bayi perempuan.
Walaupun studi ini berdasarkan statistik di era Perang Dingin, para ilmuwan mengklaim bahwa penemuan ini menunjukkan gambaran relevan tentang bagaimana jenis bencana nuklir bisa mempengaruhi kondisi gender.
Selain itu, ilmuwan pun meramalkan kembali terjadinya penurunan kelahiran bayi perempuan menyusul bencana kebocoran pada reaktor nuklir Fukushima Daiichi, Jepang, beberapa waktu lalu.
"Kami tidak tahu apakah kebocoran radioaktif di Fukushima cukup besar dan bisa menyebar ke seluruh dunia. Mungkin efeknya hanya terjadi di Jepang, tapi jika radioaktif itu menyebar lewat air dan udara, mungkin saja kita akan melihat dampak serupa. Terutama di wilayah Pantai Barat Amerika," pungkas Scherb.
Tweet |
Informasi/Berita tentang Radiasi Nuklir Kurangi Kelahiran Bayi Perempuan ini dipublikasikan pada hari Senin, 06 Juni 2011