Tingkat pendidikannya yang rendah hanya mampu menyediakannya pekerjaan sebagai pelayan restoran. Dia bahkan berusaha untuk menjadi pekerja di panti jompo, namun tidak sanggup melakukan pekerjaannya itu karena cedera yang menimpanya. Untuk mempertahankan hidup ia terpaksa mencuri dan sempat disekap dalam penjara selama lima tahun sebelum akhirnya dibebaskan pada bulan April lalu. Sejak saat itu ia menjadi pengemis jalanan di kota Beijing.
Nasib atlet pengemis itu berubah pekan lalu ketika salah seorang penggemar mengenalinya sewaktu Zhang mempertunjukkan kemahirannya melakukan gerakan senam. Mulai saat itu, kisah Zhang dimuat di berbagai media di Tiongkok. Berbagai tawaran pekerjaan pun muncul dari banyak pihak, salah satunya dari seorang pengusaha terkaya di negeri itu.
"Di Cina banyak atlet yang bernasib seperti saya. Saya beruntung karena saya ditemukan anggota masyarakat dan cerita saya dimuat di media," kata atlet tersebut kepada kantor berita AFP di Beijing, Senin (18/7/11), seperti yang dikutip BBC Indonesia.
"Ada banyak atlet yang bernasib mengenaskan setelah pensiun. Pendidikan mereka rendah dan mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak," kata Zhang yang sekarang berusia 27 tahun. "Pemerintah tidak membantu atlet-atlet yang memasuki masa pensiun. Saya ingin kisah saya ini membuka mata masyarakat bahwa para atlet tersebut memerlukan bantuan," ujarnya.
Zhang bukan satu-satunya atlet papan atas pertama yang merasakan kesusahan hidup. Peraih medali emas angkat besi Asian Games 1990, Cai Li, mau tak mau harus menjadi satpam setelah tidak bisa lagi berkompetisi dalam lomba. Atlet malang tersebut meninggal pada tahun 2003 silam dan kematiannya diduga karena latihan berat yang mesti ia lakukan sewaktu masih menjadi atlet.
Juara nasional angkat besi Zou Chunlan menjadi penjaga WC umum sebelum akhirnya dibantu oleh LSM untuk membuka bisnis pencucian pakaian.
Zhang Shangwu sendiri saat ini belum bisa memikirkan pekerjaan karena ia masih disibukkan oleh wawancara dari berbagai media. Pastinya ia ingin membantu rekan-rekannya yang mengalami nasib serupa setelah pensiun sebagai atlet.
Tweet |
Informasi/Berita tentang Atlet Pengemis Tiongkok ini dipublikasikan pada hari Selasa, 19 Juli 2011