Bagaimana Cara Membuat Foto HDR

4.7.11
HDR merupakan singkatan dari High Dynamic Range. Ini merupakan hasil dari pemrosesan satu foto atau, lebih baik lagi, serangkaian foto dengan tingkat eksposur berbeda.

Foto HDR sebenarnya mengkompresi jumlah cahaya dalam sebuah foto agar supaya dapat ditampilkan dalam hasil cetakan atau pada komputer anda. Sebagai contoh, pernakah anda mencoba untuk mengambil foto langsung mengarah ke sunset dan memperhatikan bahwa latar depannya terlalu gelap? Hal ini dikarenakan kamera anda menyetel pengukuran cahaya pada sunset yang terang, dan akibatnya latar depannya menjadi gelap. Akan tetapi dengan fotografi HDR, baik latar belakang maupun depan akan diekspos dengan baik dan akan menghasilkan gambar yang menakjubkan.

Tulisan ini akan membahas bagaimana cara membuat foto HDR untuk membantu anda menciptakan foto HDR yang menakjubkan sehingga orang yang melihatnya akan berkata "Mantap!".


Langkah Pertama - Ambil Tiga Foto

Mulailah dengan mengambil tiga foto pada tingkat pencahayaan berbeda. Anda dapat melakukannya dengan sangat mudah jika kamera anda memiliki fitur bracketing, atau setingan eksposur berbeda. Setel bracketing ke 2 kenaikan EV agar foto pertama yang anda ambil akan menjadi terlalu gelap, foto yang kedua akan secara benar terekspos, dan foto yang ketiga akan terlalu terang (over exposed). Jika kamera anda tidak memiliki setelan bracketing, anda dapat secara manual menyetel apertura atau dari menu setel nilai eksposur (EV = Exposure Value) antara pengambilan gambar.

Jelasnya, foto pertama harus diambil pada minus dua EV, foto kedua harus berada pada nol EV, dan foto ketiga harus berada pada plus dua EV. Akan tetapi ada poin kunci di sini. Kamera anda harus disetel pada mode aperture priority jika anda memiliki setingan ini. Biasanya ditandakan dengan "A" pada kamera. Hal ini berarti bahwa kecepatan rana atau shutter speed tidak akan berubah ketika anda mengambil ketiga foto yang akan mengakibatkan jangkauan fokus atau depth of field berbeda dan foto HDR menjadi kabur. Hal ini juga berarti bahwa anda harus menyetel ISO terendah, dan juga berarti bahwa kecepatan rana anda akan lama. Tapi jika anda memiliki tripod, ini tidak akan menjadi masalah.

Ringkasannya sebagai berikut:
  1. Setel ISO ke setingan terendah.
  2. Gunakan mode aperture priority.
  3. Setel bracketing eksposur (AEB) untuk mengambil tiga foto pada dua kenaikan EV, atau lima foto pada kenaikan satu EV.
  4. Gunakan tripod untuk hasil maksimal
Tentu saja anda tidak menginginkan kamera anda bergerak di antara pengambilan gambar, jadi tripod harus digunakan. Namun bisa juga tanpa tripod tapi tangan anda harus memegang kamera dengan stabil dan setel shutter speed yang sangat cepat. Beberapa foto HDR diambil dengan lima atau lebih banyak foto ketimbang hanya tiga foto saja. Jika mode bracketing kamera anda hanya memperkenankan mengambil foto hanya dengan satu kenaikan EV, maka sebaiknya anda mengambil lima foto. Jika anda dapat menyetelnya ke dua kenaikan EV, maka anda hanya perlu tiga foto.

Tiga foto sebenarnya sudah cukup untuk sebagian besar penyetelan HDR. Anda mungkin akan memperoleh sedikit perbaikan jangkauan warna dengan lima foto, tapi perlu diketahui bahwa lima foto lebih banyak menyita waktu pemrosesan dan anda akan menunggu begitu lama di depan komputer untuk foto HDR anda. Pada dasarnya tiga foto pada dua kenaikan EV sudah mencakup seluruh kebutuhan anda.

Langkah Kedua - Unggah Foto Anda

Langkah berikutnya ialah mengunggah atau mengupload foto anda ke komputer dan simpan pada hard disk.

Sekarang adalah waktunya untuk memproses, dan untuk melakukannya anda membutuhkan perangkat lunak yang khusus menangani pemrosesan foto HDR.

Anda dapat menggunakan Photomatix Pro. Anda dapat mengunduh atau mendownload versi demo Photomatix Pro dan menggunakannya selama yang anda mau secara gratis untuk melatih cara membuat foto HDR. Perangkat lunak itu akan menampilkan tanda air Photomatix pada hasil akhir gambar, dan ketika anda siap anda dapat membeli perangkat lunak itu dan menghilangkan tanda airnya.

Photomatix Pro juga dapat diinstal sebagai plug in pada Lightroom dan Photoshop. Tapi lebih baik menggunakannya secara terpisah sebagai program sendiri daripada sebagai plugin. Programnya sendiri lebih gampang diinstal dan hanya berkisar 6MB.

Ketika anda telah menginstal Photomatix Pro, anda dapat membaca langkah selanjutnya dalam tutorial ini.

Jika anda mengambil foto dalam format RAW, disarankan untuk mengkonversinya terlebih dahulu ke JPG atau TIFF. Anda bisa melakukan konversi tersebut dengan Photoshop kemudian mengimpornya ke Photomatix Pro. Noise pada hasil akhir gambar HDR anda akan sangat dikurangi jika anda menciptakan gambar HDR dengan JPG atau TIFF daripada format RAW.

Menggunakan Photomatix Pro

Mulailah dengan membuka program tersebut. Sebuah kotak akan muncul. Klik "Generata HDR image". Pilihlah tiga atau lima foto yang anda ambil melalui bracketing.

Kotak kedua akan muncul. Pilihlah "Align source images", "By matching features". Ini merupakan fitur yang akan mensejajarkan lima ata tiga foto agar supaya sedikit pergeseran dapat dikompensasikan.

Anda juga dapat menggunakan fitur "Reduce chromatic aberrations" dan "Reduce noise".

Selanjutnya, jika anda memiliki obyek bergerak di antara tiga gambar anda, anda perlu fitur "Attempt to reduce ghosting artifacts", "Background movements". Obyek yang bergerak pada gambar anda akan menghasilkan foto HDR yang kabur jika anda tidak menggunaka fitur di atas. Namun, fitur ini tidak dapat memperbaiki pergerakan signifikan di antara gambar.

Pilih setingan default dan klik OK. Sekarang perangkat lunak tersebut mulai bekerja. Mungkin akan membutuhkan beberapa menit tergantung kecepatan komputer anda, jumlah gambar, dan ukurannya. Ketika telah selesai diproses, sebuah tombol akan muncul yang mengatakan "Tone mapping". Klik tombol itu dan lihatlah hasilnya.

Informasi/Berita tentang Bagaimana Cara Membuat Foto HDR ini dipublikasikan pada hari Senin, 04 Juli 2011

-
 
beritasi.blogspot.com - sitemap