Dunia Hilang Ditemukan Di Bawah Samudera Atlantik

12.7.11
Ahli geologi telah menemukan sesuatu yang disebut mereka sebagai lanskap kuno hilang yang terletak jauh di bawah sedimen Samudera Atlantik Utara di dekat pantai utara Skotlandia.

Lanskap besar tersebut dengan alur-alur yang dipotong oleh sungai dan perbukitan yang dulunya merupakan bagian dari pegunungan, diyakini berusia 56 juta tahun. "Itu terlihat seperti peta pesisir pantai suatu negara. Hal itu seperti lanskap fosil kuno yang terjaga 2km di bawah dasar laut," kata peneliti senior Nicky White.

Para peneliti, yang menggunakan teknik canggih gema suara untuk menemukan lanskap tersebut, mengatakan sejauh ini data mereka mengungkap sebuah lanskap sekitar 10.000 km persegi di sebelah barat kepulauan Orkney-Shetland yang terbentang di atas permukaan laut sekitar 1 km.

Mereka menduga itu adalah bagian dari wilayah yang lebih besar yang tergabung dengan Skotlandia saat ini, dan mungkin telah memanjang ke arah Norwegia dalam dunia panas sebelum manusia ada.

Para peneliti, yang mempublikasikan temuan mereka di jurnal Nature Geoscience, menggunakan udara bertekanan tinggi melalui silinder logam, menghasilkan gelombang suara yang bergerak ke dasar laut di bawahnya, melalui lapisan sedimen. Setiap kali gelombang suara menemukan perubahan pada material, suara gema akan terpantul kembali dan mikrofon yang mengikuti di belakang kapal pada kabel merekam gema tersebut.

Dari informasi tersebut, mereka membuat gambar 3D batuan sedimen di bawah, kata White, seorang ahli geologi di Universitas Cambridge di Inggris.

Tim itu menemukan lapisan kerutan 2 km di bawah dasar laut, yang merupakan bukti dari lanskap yang terkubur, mengingatkan kita pada mitos pulau Atlantis Yunani yang hilang.

Mereka melacak delapan sungai utama, dan sampel inti yang diambil dari bebatuan di bawah dasar laut mengungkap serbuk sari dan batubara, bukti daratan hidup yang ditinggali.

Namun di atas dan di bawah deposit ini, mereka menemukan bukti lingkungan laut termasuk fosil, yang menunjukkan bahwa tanah tersebut naik ke atas laut kemudian turun - "seperti sandwich bumi dengan roti laut," kata White.

Sekarang, menurut White, pertanyaannya ialah apa yang menyebabkan lanskap ini naik kemudian turun? Dia punya teori yang mengarah pada kenaikan material melalui mantel bumi di bawah Samudera Atlantik yang disebut Plume Islandia. Plume itu bekerja seperti pipa yang membawa magma panas dari dalam bumi tepat di bawah permukaan. Para peneliti meyakini riak panas raksasa mendorong lanskap di atas Atlantik Utara, kemudia setelah riak berlalu, tanah tersebut kembali turun ke bawah laut.

Informasi/Berita tentang Dunia Hilang Ditemukan Di Bawah Samudera Atlantik ini dipublikasikan pada hari Selasa, 12 Juli 2011

-
 
beritasi.blogspot.com - sitemap