Yayasan Gates mengumumkan hari Rabu bahwa akan membantu mendanai proyek seperti itu di Tanzania.
Jika mereka dapat melakukan produksi masal dengan biaya murah, perangkap itu akan menyediakan cara praktis pertama untuk mengontrol infeksi malaria di luar rumah. Peningkatan penggunaan kelambu dan penyemprotan dalam ruangan telah membantu menurunkan transmisi dalam rumah.
Ilmuwan Belanda Dr. Bart Knol pertama kali menemukan bahwa nyamuk tertarik dengan bau kaki dengan cara berdiri tanpa busana di ruangan gelap dan memeriksa bagian mana yang kena gigitan, kata Dr. Fredros Okumu, kepala proyek penelitian di Institut Kesehatan Ifakara Tanzania. Namun selama 15 tahun berikutnya, peneliti berusaha untuk mengaplikasikannya.
Okumu kemudian menemukan bahwa bau menusuk, yang ia tirukan dengan mencampurkan delapan bahan kimia, menarik nyamuk ke dalam perangkap di mana mereka dapat diracuni. Bau kaki manusia menarik nyamuk empat kali lebih banyak dan racun dapat membunuh hingga 95 persen nyamuk, katanya.
Okumu mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menemukan tempat yang tepat untuk menempatkan perangkap. Terlalu dekat akan menarik nyamuk di dekat manusia dan resiko terkena gigitan menjadi lebih besar, tapi perangkap itu tidak akan efektif jika terlalu jauh.
Tweet |
Informasi/Berita tentang Kaus Kaki Bau Melawan Malaria ini dipublikasikan pada hari Sabtu, 23 Juli 2011