Kulit Kodok Obati Kanker

16.7.11
Ketika memikirkan tentang kodok, mungkin saja anda akan merasa agak jijik dengan hewan yang satu ini. Tapi tunggu dulu, hewan yang dapat hidup di dua dunia ini baik di darat maupun di air ternyata dapat mengobati kanker.

Sekelompok ilmuwan yang diketuai oleh Prof. Chris Shaw dari Queen’s School of Pharmacy, Inggris berhasil mengidentifikasi dua protein kodok untuk dijadikan obat kanker.

Dua protein kodok waxy monkey dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah dan membunuh tumor ganas. Tim peneliti juga menemukan bahwa kodok fire-bellied memproduksi protein yang dapat menstimulasi pertumbuhan pembuluh darah.

Tipe protein yang satu ini bahkan dapat membantu pasien sembuh dari cedera dengan waktu lebih cepat. "Hasil penelitian ini berpotensi mengobati penyakit yang membutuhkan pembuluh darah, memperbaiki diri dengan cepat seperti penyembuhan luka, transplantasi organ, luka pasien diabetes, dan kerusakan yang disebabkan penyakit jantung serta stroke," jelasnya.

Belakangan ini para ilmuwan dan perusahaan obat di seluruh dunia sudah menginvestasikan uang sekitar triliunan dolar AS untuk mengembangkan obat yang secara efektif dapat mengontrol dan mengatur pertumbuhan pembuluh darah.

Akan tetapi, usaha penemuan obat itu belum menemukan titik cerah, ungkap Prof. Shaw. "Tujuan penelitian kami adalah membuka potensi alam, dalam hal ini sekresi yang dikeluarkan kulit kodok bisa mengatasi penderitaan manusia. Kami sangat yakin, potensi alam bisa jadi solusi untuk banyak masalah kita di dunia. Kita hanya perlu mengajukan pertanyaan yang tepat agar menemukannya," tuturnya.

"Sangat memalukan bahwa kita punya banyak potensi tersimpan di alam semesta yang berpotensi menjadi obat hebat untuk mengatasi kanker. Sementara kita tidak melakukan apa-apa untuk mendapatkannya," lanjutnya.

Studi tersebut mendapat pujian dalam penghargaan Medical Futures Innovation Awards di London, awal bulan ini. Prof. Brian Walker dan Dr. Tianbao Chen, panel juri penghargaan tersebut, mendorong para peneliti untuk melanjutkan karya mereka menuju tahap selanjutnya.

"Banyak penemuan hebat terungkap karena faktor ketidaksengajaan, dan ide Prof. Shaw sangat inovatif dan menarik untuk memenuhi kebutuhan kita. Penting juga untuk menyadari bahwa inovasi itu masih berada di tahap awal. Masih dibutuhkan banyak usaha keras untuk mewujudkan penelitian ini menuju terapi klinis," pungkas panel juri.

Informasi/Berita tentang Kulit Kodok Obati Kanker ini dipublikasikan pada hari Sabtu, 16 Juli 2011

-
 
beritasi.blogspot.com - sitemap