Puting Susu di Kaki

Ini merupakan kenyataan yang bisa dikatakan aneh karena sangat jarang ditemui. Seorang wanita memiliki puting susu ketiga yang tumbuh di telapak kaki. Fakta ini membuka sejarah baru dalam dunia medis.

Para peneliti meyakini keberadaan puting susu tersebut setelah 22 tahun mempelajari kasus tentang puting ketiga.

Menurut para peneliti, di antara dua sampai lima persen penduduk diyakini mengalami situasi yang tidak wajar ini. Dalam istilah klinis hal seperti ini disebut sebagai jaringan payudara yang berlebihan (breast supernumerary tissue/BST). Umumnya puting susu tambahan itu ditemukan tumbuh di atas pinggang.

Kejadian serupa yang sempat diekspos ialah puting susu tambahan dari seorang bintang pop Lily Allen. Ia mengungkapkan keberadaan puting ketiga pada payudara kirinya. Pada beberapa kasus lain, puting ketiga ditemukan di punggung, bahu serta wajah.

Untuk kasus puting susu yang terletak di telapak kaki ini, para ahli medis meyakini bahwa jika puting berada jauh dari badan, maka bisa dipastikan bahwa payudara tersebut tidak dapat berfungsi.

Peristiwa yang sangat jarang ini dimuat pertama kali di Jurnal Ilmiah Dermatology Online, yang memuat tulisan tentang "Seorang wanita 22 tahun membutuhkan perawatan medis karena tonjolan yang tumbuh di kaki kirinya, berbentuk puting payudara yang di sekelilingnya terdapat areola dan tumbuh rambut."

"Dari hasil uji mikroskopis pada kulit menunjukkan bahwa di dalamnya terdapat folikel rambut, kelenjar ekrin, dan kelenjar sebasea," kutip jurnal tersebut seperti yang dilansir The Sun.

Uji yang dilakukan tersebut juga menemukan adanya jaringan lemak di bawah luka menonjol itu. Penelusuran klinis dan hisopatologi menyimpulkan bahwa tonjolan itu merupakan jaringan payudara berlebih (BST) atau yang juga dikenal dengan nama payudara palsu. Puting ini sudah ada sejak lahir dan tidak pernah ada keluhan selama ini. Saat ini puting susu itu diameternya berukuran 4 Cm.

"Menurut sepengetahuan kami, ini merupakan jaringan payudara berlebihan pertama yang ditemukan di telapak kaki," ujar para peneliti.

Tweet