Dr. Barry Buffman, seorang urolog dan direktur Los Angeles Boston Medical Group, memberikan sepuluh mitos seks yang paling umum di antara pria.
Mitos pertama menyangkut keyakinan bahwa seorang wanita tidak akan hamil jika pria "menarik" sebelum ejakulasi.
Pria tidak selalu tahu kapan cairan ejakulasi mulai merembes keluar, dan bahkan menjelang orgasma, pra ejakulasi (termasuk sperma) dilepaskan dan cukup untuk membuat seorang wanita hamil.
Mitos kedua menyangkut memikirkan orang lain selama "prosesnya", yang merupakan hal buruk untuk dilakukan.
Sebagian besar pengalaman seksual dimulai dengan otak anda, bukan tubuh anda, dan kadang-kadang otak anda dapat mengembara. Jika anda berkomitmen untuk wanita anda, dan hubungan anda baik-baik saja, tidak apa-apa untuk berpikir tentang Angelina Jolie atau Megan Fox.
Mitos ketiga adalah keyakinan bahwa ejakulasi dini hanya mempengaruhi laki-laki muda.
Beberapa pria memang menemukan bahwa ejakulasi dini dimulai pada awal kematangan seksual, tapi banyak pria juga merasakan masalah tersebut di kemudian hari. Bahkan, ejakulasi dini mempengaruhi 30 persen pria pada suatu waktu dalam kehidupan mereka.
Sering kali, ejakulasi dini pada pria yang berusia 30-an atau lebih tua adalah gejala tambahan disfungsi ereksi atau kelelahan, kondisi kardiovaskuler yang buruk, depresi, kecemasan, atau gejala neurologis.
Mitos keempat tentang keyakinan bahwa seks oral lebih aman dari seks vaginal.
Nampaknya oral seks memiliki stigma "bebas" sejauh hubungan seksual. Ya, itu tidak dihitung sebagai seks, dan ya, anda bisa mendapatkan penyakit menular seksual dari seks oral.
Masih ada pertukaran cairan, yang berarti bahwa penyakit dapat memasuki tubuh melalui luka atau luka kecil di mulut dan tenggorokan.
Mitos kelima adalah tentang bagaimana makanan tertentu bisa menjadi afrodisiak yang akan menempatkan seseorang ke dalam suasana untuk bercinta.
Walaupun tiram, cokelat, arbei, dan penis macan bisa saja membuat seseorang bergairah, tak ada bukti ilmiah untuk mendukung validitas afrodisiak.
Mitos yang keenam ialah tentang masalah ukuran yang berpengaruh.
Seperti yang diketahui siapapun dengan pengalaman seksual, antusiasme seksual sejati jauh mengalahkan bagian tubuh yang hebat. Lagipula, bertentangan dengan mitos seks populer lainnya, ukuran "bagian tubuh" seseorang tidak ada kaitannya dengan ukuran tangan atau kaki seseorang.
Mitos ketujuh ialah tentang, jika yang lainnya tidak berhasil, Viagra dan obat-obatan minum lainnya dapat mengobati disfungsi ereksi.
Obat-obatan minum hanya sementara memperbaiki masalah yang bisa saja disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya yang harus ditangani oleh dokter.
Sebagai tambahan, banyak pria dengan masalah kesehatan, termasuk hipertensi dan diabetes, tidak dapat mengkonsumsi obat-obatan minum karena potensi efek samping serius atau kontradiksi dengan pengobatan lainnya.
Bagi pria yang tidak dapat mengkonsumsi obat-obatan minum, ada sejumlah pilihan lain termasuk obat rangsang uretral dan ICP, suntikan yang menghasilkan ereksi dalam hitungan menit.
Mitos kedelapan menyangkut keyakinan bahwa setelah usia tertentu, seks tidak lagi penting.
Seks merupakan aspek kesehatan fisik dan emosional penting dan kesejahteraan untuk orang dewasa dari segala umur, bahkan mereka yang telah berada di tahun-tahun keemasan mereka.
Meskipun beberapa orang meyakini bahwa penurunan libido merupakan bagian alami penuaan, kehilangan hasrat seksual bisa dikaitkan dengan sejumlah faktor lain termasuk defisiensi hormon, depresi, gangguan kecemasan, efek samping obat, perubahan hubungan, halangan komunikasi, atau kehilangan pasangan.
Mitos kesembilan ialah tentang pria yang memiliki dorongan seksual lebih daripada wanita.
Meskipun banyak pria membuat anda percaya mereka siap melakukannya 24 jam sehari, 7 hari seminggu, kebenarannya ialah bahwa pria mengalami fluktuasi libido harian, seperti halnya wanita.
Kesiapan pria untuk melakukannya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor sama yang mempengaruhi tingkat hasrat wanita, termasuk diet, tidur, kesehatan, stres, percaya diri, dan ketidakharmonisan hubungan.
Mitos kesepuluh ialah bawhwa seks yang hebat hanya akan terjadi secara alami tanpa usaha apapun, seperti yang ditampilkan di film-film.
Tubuh manusia tidak disertai dengan buku panduan. "Trik" yang menyenangkan mantan pasangan tidak selalu berhasil dengan seseorang yang baru.
Komunikasi yang baik adalah kunci menuju seks yang baik, sebagaimana kemauan untuk terbuka mencoba teknik serta posisi baru untuk mengetahui apa yang dinikmati oleh masing-masing pasangan.
Mungkin akan sedikit canggung pada awalnya untuk lebih banyak berkomunikasi selama seks, tapi pikirkan hasilnya, masing-masing pasangan akan melakukannya dengan benar setiap saat.
Tweet |
Informasi/Berita tentang 10 Mitos Seks ini dipublikasikan pada hari Kamis, 25 Agustus 2011