Tutorial Fotografi Jejak Cahaya

2.8.11
Mengambil foto jejak cahaya memang nampaknya sulit dilakukan, tapi sebenarnya agak lebih mudah dari yang dibayangkan, dan didasarkan pada banyak eksperimen coba-coba. Foto jejak cahaya yang paling umum biasanya lampu depan dan belakang mobil, tapi anda juga dapat membuat jejak cahaya bintang atau pergerakan cahaya lainnya.

Tips Fotografi Jejak Cahaya

Jejak cahaya pada dasarnya adalah gambar paparan lama yang berlangsung di sekitar sumber cahaya yang bergerak. Anda tidak perlu banyak hal untuk bisa mengambil gambar ini, kecuali kamera yang tepat, dan peralatan tambahan, walaupun tidak semua diperlukan. Berikut ini dasar-dasarnya.

Peralatan

Untuk pengambilan gambar paparan lama yang merupakan dasar tutorial ini, anda perlu kamera yang memiliki pengaturan eksposur, misalnya mengubah kecepatan rana atau shutter speed. Beberapa kamera memungkinkan anda untuk memperlambat kecepatan rana, sementara kamera lainnya seperti DSLR memungkinkan anda untuk tetap membuka shutter untuk waktu yang tak terbatas hingga anda memutuskan untuk menutupnya. Hal ini akan memungkinkan cahaya masuk ke dalam kamera sebanyak mungkin sesuai yang diperlukan.

Anda juga membutuhkan tripod, karena memegang kamera dengan tangan untuk mengambil gambar paparan lama hampir tidak mungkin untuk menghasilkan foto yang baik.

Dua hal lagi yang diperlukan ialah remote shutter release dan hood atau topi lensa yang dapat membantu memblokir cahaya sekitar misalnya ketika anda berada di tengah kota dengan lampu jalan. Remote untuk tombol jepret akan membantu anda menghindari goyangan kamera. Juga gunakan fitur mirror lock-up pada kebanyakan DSLR yang juga akan meminimalkan goyangan kamera. Tips terakhir, jika kamera anda memiliki fitur noise reduction gunakanlah.

Namun gunakan fitur itu ketika anda tahu waktu rana sebenarnya yang akan anda gunakan. Noise reduction mengambil paparan pertama lalu akan menutup shutter, dan mengambil gambar yang sama dengan warna hitam, dan memadukan kedua gambar tersebut untuk mengurangi noise. Alasan anda menunggu hingga benar-benar tahu waktu paparan sampai anda mengaktifkan fitur ini ialah karena jika anda mengambil eksposur atau paparan lama dua menit atau lebih, maka itu berarti bahwa anda harus menunggu empat menit hingga keseluruhan prosesnya selesai.

Mengatur Pengambilan Gambar

Sebagai contoh, katakanlah anda ingin mengambil jejak cahaya lampu mobil. Anda mestinya mencari tempat di mana banyak terdapat kendaraan lalu-lalang dengan cepat, dan tidak banyak cahaya sekitar. Namun, beberapa tambahan cahaya misalnya neon box dapat menambahkan efek yang cukup menawan pada foto anda. Sekarang temukan perspektif atau pemandangan yang akan menangkap lampu mobil yang lewat, kemudian atur tripod dan kamera anda, lalu bersiap-siap.

Pengaturan Kamera

Di sinilah tempat eksperimen coba-coba. Tidak ada pengaturan kamera yang "sempurna". Semuanya tergantung pada cahaya sekitar, dan seberapa cepat lalu lintas bergerak, dll.
  • Yang pertama, atur kamera pada setelan ISO paling rendah. Ini akan mengurangi noise pada gambar.
  • Selanjutnya, atur apertura (naikkan f-stop) dan ambil tes gambar kemudian lihat hasilnya. Ini merupakan bagian coba-cobanya. Umumnya setelan f-stop berada di angka 10 atau lebih jika anda menggunakan mode bulb.
  • Jika hasil gambar terlalu gelap, naikkan apertura atau bukaan lensa. Jika gambar anda terlalu terang, kurangi bukaan lensa. Apertura juga akan mempengaruhi jangkauan fokus. Ingatlah bahwa anda tidak perlu terkungkung pada setelan ISO 100 atau 200, cobalah semua setelan yang cocok dan lihat mana yang paling baik. Anda juga bisa menggunakan mode bulb yang akan membuat shutter tetap terbuka selama yang anda inginkan, lalu tekan kembali tombol shutter untuk menutupnya. Pada kamera DSLR biasanya mode ini ditandai dengan "B".

Waktu Pengambilan Gambar Yang Tepat

Bagian terakhir ialah menemukan timing yang tepat. Anda perlu melihat melalui kamera anda dan mengetahui kapan foto itu dimulai. Hal ini dimaksudkan agar anda mengambil gambar ketika mobil masuk ke dalam frame gambar. Jika tidak, anda akan melihat goresan cahaya yang mulai dari tengah gambar, entah dari mana datangnya. Hal ini kadang-kadang bisa dihindari, dan kadang-kadang juga bisa menjadi sesuatu yang mengagumkan. Tapi sebaiknya menekan tombol shutter sebelum mobil memasuki frame gambar.

Tips Terakhir

Ini merupakan tips terakhir, dan anda siap untuk mengambil gambar. Pertama, selalu mengambil gambar dalam format RAW agar penyesuaian selanjutnya dapat diperbaiki dengan mudah. Berikutnya, anda mungkin perlu menggunakan fokus manual, karena kadang-kadang sulit untuk mendapatkan fokus dalam keadaan gelap. Terakhir, ingatlah perbedaan yang dihasilkan f-stop. Misalnya anda mengambil gambar pada f/5.6 di lampu jalan, dan hasilnya normal. Jika anda mengambil gambar yang sama dengan f/16, anda akan akan memiliki efek bintang pada lampu itu. Hanya perlu diingat jika ada subyek cahaya lain dalam gambar anda.

Semoga tutorial ini bisa membantu anda dan menjawab semua pertanyaan anda mengenai fotografi jejak cahaya.

Informasi/Berita tentang Tutorial Fotografi Jejak Cahaya ini dipublikasikan pada hari Selasa, 02 Agustus 2011

-
 
beritasi.blogspot.com - sitemap