Francis Thackeray yang merupakan seorang antropolog dan Direktur Institute for Human Evolution di University of Witwatersrand di Johannesburg, Afrika Selatan, telah mengajukan sebuah permintaan resmi ke pihak Church of England untuk menggali makam William Shakespeare. Demikian seperti yang dikutip dari Raw Story, Senin (27/6/11).
"Kami memiliki teknik khusus untuk meneliti makam tersebut. Kami pun tidak bermaksud sama sekali untuk memindahkan jasadnya," jelas Thackeray.
Tim yang dipimpin oleh Thackeray berharap setelah menggali makamnya mereka dapat mengetahui lebih lanjut mengenai kehidupan Shakespeare, bahkan sampai pada penyebab kematiannya.
"Pertumbuhan pada gigi mampu menunjukkan masa-masa ketika Shakespeare mengalami stres atau demam. Sebagai contoh, plak pada gigi, hal tersebut banyak menewaskan orang di era tahun 1600," ujarnya.
Tes lebih lanjut juga bisa menunjukkan apakah Shakespeare juga suka menghisap ganja. "Jika kami menemukan lekuk di giginya, maka hal tersebut bisa menjelaskan kalau ia menghisap pipa untuk merokok," papar Thackeray.
Penelitian yang dilakukan sebelumnya pada tahun 2001 menemukan sebuah pipa hisap di halaman rumah Shakespeare. Hal tersebut menunjukkan bahwa Shakespeare mungkin memiliki kebiasaan menghisap ganja.
"Meski kandungan ganja sangat sedikit ditemukan di pipa tersebut, tapi buktinya tetap ada," kata Tommy Van Der Merwe, yang mengujicobakan pipa tersebut di Forensic Science Laboratory, Afrika Selatan.
Malahan beberapa puisi karya William Shakespeare juga menyebutkan kata 'ganja' atau yang berhubungan dengannya.
William Shakespeare adalah penyair berkebangsaan Inggris, yang disebut sebagai salah satu penyair terbaik sepanjang masa. Satu hal yang menarik untuk ditanyakan ialah apakah ganja turut berperan menghasilkan karya-karyanya yang mengagumkan?
Tweet |
Informasi/Berita tentang William Shakespeare Suka Menghisap Ganja? ini dipublikasikan pada hari Senin, 27 Juni 2011