Tristan da Cunha
Lokasi: Samudra Atlantik Selatan
Tristan da Cunha adalah pulau berpenghuni utama di kepulauan kecil di Samudra Atlantik Selatan, terletak sekitar 1.750 mil dari Afrika Selatan. Pertama kali ditemukan oleh bangsa Portugis pada tahun 1506. Pos terluar pulau terpencil ini secara permanen ddiami pada tahun 1810, ketika seorang Amerika bernama Jonathan Lambert secara de facto mengklaim pulau tersebut beserta populasi kecil pemburu ikan pausnya. Klaim omong kosong tentang kepemilikan ini jelas tidak berlangsung lama, dan Kerajaan Inggris secara resmi mencaplok Tristan pada tahun 1816. Saat ini pulau tersebut memiliki populasi sebanyak 275, dan imigrasi ke Tristan da Cunha sangat dilarang. Bahkan, hanya ada 7 nama belakang keluarga di antara penduduknya saat ini. Karena populasi kecil, pernikahan antara sepupu cukup umum di pulau itu, dan ini telah menyebabkan asma genetik yang luas (salah satu efek samping perkawinan dekat). Tristan tidak memiliki bandara dan hanya dapat dicapai melalui laut. Pada tahun 2001, penduduk Tristan da Cunha akhirnya dapat menikmati televisi. Tentu saja itu adalah Jaringan Televisi Angkatan Bersenjata Inggris, tapi lebih baik daripada tak punya televisi sama sekali saat anda sedang menderita asma bawaan.
Pulau Sentinel Utara
Lokasi: Samudra Hindia
Pulau Sentinel Utara ibaratnya seperti titik kecil di rantai Pulau Andaman di lepas pantai India di Teluk Benggala. Pulau ini unik karena tidak ditinggali oleh masyarakat modern. Sebeliknya, pulau itu secara ekslusif dihuni oleh suku terasing yang disebut orang Sentinel, yang menolak hubungan dengan orang modern, sering dengan cara kasar. Pada tahun 1974, sebuah kru film dari National Geographic mencoba untuk membuat kontak damai pertama dengan suku tersebut dengan cara memberikan hadiah kepada penduduk asli di situ. Sebagai tanda terima kasih mereka, orang Sentinel menembak pimpinan kru di bagian paha dengan sebuah anak panah. Puluhan ekspedisi menemui hasil yang sama, dan penduduk asli bahkan tak segan membunuh nelayan ilegal yang cukup bodoh untuk mendirikan tenda di pulau mereka. Ibaratnya, orang Sentinel telah menggantungkan kata "Jangan Diganggu" pada gagang pintu mereka dalam arti khiasan. Faktanya, sedikit sekali yang diketahui tentang orang Sentinel brutal ini, bahkan tak seorang pun yang mengetahui mereka menamakan dirinya sebagai apa, atau bahkan bahasa apa yang mereka gunakan. Setelah bencana tsunami tahun 2004, para ahli berspekulasi bahwa populasi Sentinel yang kecil mungkin telah musnah. Namun, gambar yang diambil sesudahnya membuktikan bahwa suku terisolasi tersebut baik-baik saja.
Spitsbergen
Lokasi: Samudra Arktik
Pulau Spitsbergen Norwegia yang selalu beku memiliki tugas yang sangat penting, yaitu menyelamatkan bumi. Pulau terpencil ini yang terletak di puncak utara bumi merupakan tempat dari Kubah Benih Global Svalbard (atau dikenal sebagai "Kubah Kiamat"). Kubah ini berisikan berbagai benih yang tak terhitung jumlahnya dari seluruh dunia, dan ditujukan untuk menghidupkan kembali masyarakat jika terjadi bencana global yang menghancurkan. Jadi mengapa nasib planet dikuburkan di Spitsbergen? Karena Spitsbergen terletak sangat jauh dari semuanya. Pulau itu begitu terpencil sehingga diyakini jika bagian lain bumi mengalami pembusukan karena bom atom, Spitsbergen akan tetap tak terpengaruh. Pulau tersebut juga ibaratnya seperti Skandinavia Alam Liar. Banyak sekali terdapat rusa dan beruang kutub. Warga yang mendiami pulau tersebut harus rutin membawa senapan untuk membela diri dari serangan beruang kutub. Juga tak ada jalan yang menghubungkan berbagai desa di Spitsbergen. Untuk berkeliling pulau harus bergantung pada mobil salju, ski, atau mungkin kereta rusa kutub.
Pulau Pitcairn
Lokasi: Samudra Pasifik Selatan
Kisah pulau Pitcairn merupakan salah satu misteri, intrik laut, dan pembunuhan klasik. Surga tropis di Pasifik Selatan ini merupakan rumah bagi kebudayaan Polinesia yang secara misterius menghilang pada tahun 1400an, tapi pulau ini lebih dikenal sebagai lokasi di mana kru pemberontak Bounty berlabuh bersama kaum wanita mereka pada tahun 1790, setelah meninggalkan kapten kapal Inggris dan 18 awak di laut untuk menikmati indahnya hidup di pulau tersebut selamanya. Sekelompok rapscallion dulu bergaul dengan baik, sampai ketika memutuskan untuk membunuh satu sama lain karena keterbatasan pasokan perempuan di pulau itu. Siklus pembunuhan, seks, lebih banyak pembunuhan berlangsung selama beberapa waktu, hingga sebagian besar pemberontak memutuskan untuk berhenti melakukan hal itu dan hanya menikmati potongan surga yang berlumuran darah tersebut. Setelah terisolasi selama bertahun-tahun, sebuah kapal layar Amerika sampai di pulau itu pada tahun 1808. Para pelaut Amerika berharap bertemu dengan penduduk asli pulau itu, tapi mereka justru disambut oleh sebuah kano yang dipenuhi dengan anak-anak pemberontak Anglo-Tahiti yang berbahasa Inggris. Begitulah caranya Pulau Pitcairn diperkenalkan ke bagian dunia lainnya, dan cerita anehnya dapat diceritakan kembali. Saat ini, pulau tersebut memiliki populasi sekitar 50 orang, yang kebanyakan merupakan keturunan dari pemberontak Bounty.
Pulau Paskah
Lokasi: Samudra Pasifik Selatan
Pulau Paskah (disebut sebagai "Rapanui" oleh penduduk asli) secara harafiah tidak berada di manapun juga. Terletak di Pasifik Selatan, tetangganya terdekat adalah Pulau Pitcairn sejauh 1.300 mil. Sekitar abad ke-3 SM, orang Polinesia pertama kali berlayar ke pulau itu. Patung-patung yang paling terkenal di dunia di Pulau Paskah disebut Moai, dan diukir oleh penduduk dari tambang batu di pulau tersebut. Patung-patung tersebut bukanlah seperti yang diyakini oleh sebagian besar orang diukir oleh makhluk asing. Patung-patung tersebut diyakini mewakili pemimpin klan yang sudah meninggal dan bukan alien. Pada tahun 1722, orang Eropa mulai mengunjungi Pulau Paskah, membawa perbudakan, penyakit, dan pemaksaan lainnya. Dalam kekacauan dekade berikutnya, penduduk pribumi berkurang, dan pulau tersebut memudar dalam ketidakjelasan, sampai ketika dicaplok oleh Chili pada tahun 1888. Saat ini, Pulau Paskah memiliki populasi sekitar 5.000. Pulau itu memiliki industri pariwisata, dan menyediakan dokumen UFO.
The Island
Lokasi: Tidak diketahui
Pulau yang satu ini super aneh. Ia tidak memiliki nama, juga tidak memiliki lokasi tetap. Pulau ini memiliki kecenderungan melompat di sekitar ruang dan waktu dan hanya dapat diukur dengan akurat dari lantai dasar sebuah gereja di Los Angeles, California. Pulau ini ditemukan pada tahun 2004, dan kemudian membuat orang marah selama 6 tahun berikutnya. Di jantung pulau tersebut terdapat sebuah sumber energi yang aneh yang mungkin saja sejenis elektromagnetik, atau manifestasi fisik dari keseimbangan antara baik dan jahat. Pulau ini telah menjadi rumah bagi beberapa peradaban kuno, termasuk Mesir, Roma, Sumeria, dan berbagai budaya Asia Tenggara, masing-masingnya telah menghilang secara misterius. Pulau tersebut merupakan rumah bagi berbagai sekte orang brutal yang secara terus menerus saling bertentangan satu sama lain. Penduduk pulau melaporkan bahwa mereka secara berulang kali diteror oleh monster asap, tapi baru-baru ini ditemukan bahwa monster asap tersebut hanya merupakan bentuk mutasi salah satu warga yang datang terlalu dekat ke sumber energi di jantung pulau itu, sehingga memperoleh kemampuan untuk berubah menjadi asap, hewan, dan bahkan orang mati. Malahan, pulau ini benar-benar gila sampai-sampai anda harus duduk selama enam tahun melakukan hal-hal gila yang bisa terjadi pada sebuah pulau gila hanya untuk memunculkan semua hal gila yang terjadi di pulau gila ini. Tapi jangan biarkan ini menghalangi anda untuk mengunjunginya. Bahkan dengan semua hal yang mengerikan, membingungkan, tidak masuk akal, rumit, terlalu mengada-ada, Pulau ini masih mungkin lebih aman daripada pulau Aruba.
Tweet |
Informasi/Berita tentang 6 Pulau Berpenghuni Paling Terpencil Di Bumi ini dipublikasikan pada hari Kamis, 14 Juli 2011